Assalamu'alaikum, it is me, Tarjono Mukhayat, alumni FMIPA Matematika, UGM. Asal saya dari Indramayu. Tau Indramayu khan? Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Indramayu terletak pada 107°52° - 108°36°BT dan 6°15° - 6°40°LS. Eh jadi ngenalin Indramayu-nya, bukan penulisnya... Tapi, kayanya cukup segini aja deh, kepanjangan malah lupa lagi... Semoga kita bisa saling menasehati dalam kebaikan. Arigato!

Wednesday, December 17, 2003

IBM Edisi Januari 2004

Apa Itu KUMON? (Bagian 1 dari 2 bagian)


Ini merupakan pertanyaan sederhana, tetapi untuk menjawabnya diperlukan penjelasan singkat yang mencakup sejarah, filosofi dan metodologi. Untuk menyederhanakannya berikut ini sepuluh kunci untuk memahami KUMON:
1. KUMON adalah sebuah suplemen untuk pendidikan. "Suplemen' mengandung arti KUMON tidak dirancang untuk menggantikan sistem pelajaran sekolah. KUMON merupakan tambahan untuk sistem sekolah reguler, dan dirancang untuk membuat pelajaran sekolah lebih mudah. Orang tua memutuskan anaknya ke KUMON karena mereka menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar sekolah reguler. KUMON merupakan suplemen sistem pendidikan dengan sturuktur yang baik, dengan PR setiap hari dan peran aktif orang tua.
2. KUMON dimulai dari kepedulian seorang ayah. KUMON diciptakan 50 tahun yang lalu di Jepang oleh seorang guru matematika yang bernama Toru Kumon, yang ingin membuat pelajaran anaknya di sekolah lebih baik. Karena tidak puas dengan cara belajar di sekolah, beliau membuat sistem yang sederhana dan step by step. KUMON berkembang menjadi bisnis global yang cocok untuk semua orang, bukan hanya anak-anak, serta meliputi berbagai subjek.
3. KUMON mengembangkan tiga kemampuan
Kemampuan akademik: KUMON didesain untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang matematika dan bahasa. KUMON mempersiapkan siswa supaya dapat menghadapi matematika tingkat universitas dengan mudah serta mampu membaca, memahami dan memberikan kritik pada artikel bahasa Inggris. Hal tersebut merupakan kemampuan akademik yang mutlak diperlukan siswa untuk memasuki dan berhasil di universitas yang baik yang merupakan kunci keberhasilan di masyarakat.
Kemampuan Belajar. KUMON mengembangkan kemampuan belajar secara dramatis. Siswa KUMON mengerjakan PR setiap hari walaupun dalam liburan atau hari raya. PR dijaga agar dapat dikerjakan dalam waktu singkat sehingga memudahkan siswa untuk menjaga komitmen mengerjakan PR setiap hari. KUMON memotivasi siswa untuk mengembangkan long life education.
Kemampuan menghadapi tes. KUMON menyiapkan siswa menghadapi tes dengan baik, tidak hanya membentuk fondasi akademik, tetapi juga belajar bagaimana memecahkan soal dengan cepat dan akurat. Di KUMON, seluruh pekerjaan dihitung waktunya: PR, PS, TP, TPP dll. Anak-anak yang mengikuti KUMON menganggap seluruh tes memiliki batasan waktu sehingga tidak membuang-buang waktu.
4. KUMON merupakan sistem belajar perseorangan yang menekankan belajar mandiri. Dalam proses belajar, siswalah yang memegang kendali. Hal ini berbeda dengan sistem sekolah reguler yang mematok kemajuan siswa. Siswa yang lambat tidak dipaksa untuk cepat maju, begitu pula siswa yang pintar tidak dihambat kemajuannya. Setiap siswa maju ketika mereka siap dimajukan, tidak terlalu cepat atau pun lambat. Siswa merasa bebas karena mereka dapat maju sesuai kemampuannya dan mereka sendiri yang mengendalikan kemajuannya.
5. KUMON menekankan pada penguasaan materi. Salah satu keistimewaan KUMON adalah memungkinkan siswa maju dengan small step. Selain waktu pengerjaannya dihitung, soal harus dikerjakan sampai semuanya benar. Penekanan ini bertujuan supaya siswa tidak hanya mengetahui tetapi dapat menguasai materi dengan baik. Siswa tidak akan mempelajari pengurangan sebelum menguasai penjumlahan., siswa pun tidak akan mempelajari penjumlahan puluhan sebelum dapat mengerjakan penjumlahan satuan dengan cepat dan tepat.

(Bersambung)

Studi Kasus Siswa Autis


Berikut ini adalah cerita tentang seorang siswa Autis dari Shanghai yang banyak mengalami perubahan dengan belajar KUMON.
Xiao Ming, umur 6 tahun, masuk KUMON pada bulan Oktober 1999. Titik Pangkal 5A1. Setelah belajar 1,5 tahun, kini dia belajar C70. Ketika ia berumur 3 tahun, dia diketahui memiliki masalah dalam berekspresi, hanya dapat mengucapkan suku kata sederhana dibandingkan mengucapkan kalimat secara lengkap.
Dokter mendiagnosa dia sebagai anak autis, dengan IQ 68. Orang tuanya memutuskan untuk memasukkannya ke TK normal, dibandingkan ke sekolah khusus untuk anak bermasalah karena mereka berpikir satu-satunya cara agar anak mereka dapat tumbuh dengan sehat adalah hidup di lingkungan manusia normal dimana ia diperlakukan sebagai anak normal.
Pada Oktober 1999, Xiao Ming mulai belajar KUMON, dengan titik pangkal 5A1. Dari awal, Xiao Ming menunjukkan rasa ketertarikan yang besar dalam belajar. Di level 5A, terdapat banyak gambar dan warna yang membuatnya sangat tertarik. Pelajaran dimulai dari menarik garis sederhana, tidak sulit buat anak dan dia tidak akan merasa lelah untuk belajar. Setelah belajar beberapa lama, dia menjadi terbiasa untuk mengerjakan KUMON setiap hari, menganggap KUMON sebagai bagian dari aktifitasnya sehari-hari. Dia tidak hanya menyelesaikan PR KUMON setiap hari, tetapi juga meminta seperti: 'Aku ingin menarik garis', 'Aku ingin mengerjakan latihan!' Karena bahan pelajaran KUMON dibuat sesuai dengan kemampuan dan tingkatan siswa yang berbeda-beda, dia menyadari bahwa KUMON bukanlah suatu beban dan dia belajar pada tingkatan yang tepat. Pengulangan yang tepat memperkuat ingatannya, membuatnya ingat akan pelajaran yang telah ia terima.
Pembimbing menggunakan metode khusus untuk membimbingnya. Sebagai contoh, dia tidak menuntut Xiao Ming untuk mengerjakan lembar kerja dalam batas SWP. Mereka menekankan pada seberapa banyak ilmu yang telah ia kuasai.
Ketika dia mulai belajar level 2A, ia merasa kesulitan. Cara yang dilakukan pembimbing untuk mengatasinya:
1. Menggunakan kartu chek list supaya dia melakukan latihan dengan bersuara sampai penjumlahan 3
2. Memajukan pelajarannya, dan memundurkan ke bagian yang mudah ketika dia menghadapi bagian yang lebih sulit
Kini, tidak ada perbedaan antara Xiao Ming dan anak lainnya dalam kemampuan matematika dan kadangkala Xiao Ming dapat menyelesaikan lembar kerja lebih cepat. Dia juga mulai berkomunikasi dengan anak-anak lain dengan caranya sendiri dan mengekspresikan dirinya dengan jelas. Ini sangat berbeda dengan keadaannya pada saat awal ia masuk.


Bimbingan 7A ~ 6A


7A - Pengenalan dan Pemahaman terhadap bilangan
Siswa bisa dimajukan ke bahan pelajaran 6A jika sudah mempunyai tiga kemampuan:
1. Menyebut bilangan 1~10 (menyebut)
2. Mengenali bilangan 1~10 (pengenalan bilangan)
3. Mengenali dot 1~10 (pengenalan kuantitas)
Untuk menyebut bilangan,siswa dapat menyebut bilangan tanpa mengenali bilangan atau jumlah dot. Menyebut bilangan dari 1 secara berurutan merupakan langkah pendahuluan untuk mengetahui urutan bilangan, yang berguna dalam mengenali bilangan. Siswa yang sudah dapat berbicara tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyebut bilangan sampai 10. Jadi, minta siswa menyebut bilangan 1~10 merupakan prioritas utama di level 7A. PBM merupakan alat bantu paling tepat untuk mengembangkan kemampuan menyebut bilangan. Jadi, siswa dibimbing untuk mengerjakan lembar kerja dan berlatih PBM untuk mengembangkan kemampuan menyebut bilangan.
Gambar di samping menjelaskan tentang pengenalan bilangan. Tujuan level 7A adalah memastikan siswa dapat (contohnya) menyebutkan [lima] ketika melihat bilangan [5]. Di sini, penekanannya pada mengenali tiap bilangan dan menyebut bilangan dengan benar.
Dalam mempelajari bilangan, setelah kemampuan menyebut bilangan diperoleh, kemampuan mengenali bilangan secara acak akan meningkatkan kepekaan terhadap bilangan. Kartu bilangan merupakan alat bantu paling penting untuk berlatih dan memperkuat kemampuan mengenali bilangan.
Bilangan [5] adalah bilangan ke lima dari 1. Pada waktu yang sama, kita menginginkan siswa dapat mengetahui bahwa [5] juga merupakan kuantitas, seperti ditunjukkan pada kartu bilangan.
Pada 7A 101 yang memuat jumlah dot, siswa harus bisa menyebutkan jumlah dot tanpa menghitung. Anda mungkin berpikir hal ini sulit bagi siswa. Tetapi bagaimanapun juga ini adalah tujuan level 7A dan tentu kita harus bisa membimbing siswa mempelajari bagian ini. Untuk mengembangkan kemampuan ini, kartu bilangan sangat berguna karena memuat dot pada sisi sebaliknya.
6A - Mengembangkan kemampuan menyebut dan mengenali bilangan

6A memuat bimbingan menyebut dan mengenali bilangan sampai 30 dan mengenali dot sampai 20. Struktur dan bimbingan level ini dasarnya sama dengan level 7A. Tujuan level 6A:
1. Menyebut bilangan sampai 30 secara berurutan (menyebut )
2. Mengenali bilangan sampai 30 (pengenalan bilangan)
3. Mengenali dot sampai 20 (pengenalan kuantitas)
Salah satu masalah yang dihadapi dalam membimbing siswa 6A adalah beberapa siswa yang masih kecil mungkin mengalami kesulitan dan tidak menyukai belajar saat bilangannya berubah menjadi makin besar. Hal ini disebabkan mereka tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi target level ini. Untuk 6A 11~100, beban kerja meningkat tiap halaman dan siswa mengalami kesulitan pada bagian ini. Jadi Pembimbing perlu mempertimbangkan kemampuan dan daya konsentrasi tiap siswa dan memberi lembar kerja dalam jumlah yang tepat. Contoh dalam membimbing siswa yang mengerjakan 6A11~100: Pembimbing mungkin menginginkan siswa menyebut bilangan yang telah diketahui pada halaman 1. Jika berhenti pada halaman ke-2, Pembimbing minta siswa menyebut 3 bilangan terbesar pada sisi b dan minta siswa melihat bilangan yang sama pada papan bilangan atau table bilangan. Ini merupakan salah satu contoh dalam membimbing.
Seperti 7A, alat bantu yang efektif digunakan adalah PBM dan kartu bilangan, untuk meningkatkan kemampuan menyebut bilangan sambil mengembangkan kemampuan mengenali bilangan.
Faktor penting lain dalam membimbing 7A~6A adalah dukungan dan kerja sama Pembimbing dan orang tua siswa ketika siswa mengerjakan lembar kerjanya. Di Jepang, Pembimbing sering membimbing bagian ini dengan cara duduk di depan siswa, atau disebut bimbingan "face to face", yang bertujuan untuk membentuk kemampuan belajar secara mandiri. Bimbingan ini tidak memberi kesan bagi siswa bahwa mereka dapat bergantung kepada Pembimbing atau orang tua setiap waktu. Pada level 5A, siswa menggerakkan pensilnya sendiri dan di level 4A siswa harus mengerjakan semua lembar kerjanya sendiri. Jadi, bimbingan "face to face" hanya digunakan dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan menyebut dan mengenali bilangan secara mandiri.
Pembimbing harus memastikan siswa mempunyai 3 kemampuan di atas sebelum maju ke 5A. Jika tidak, Pembimbing akan menemui banyak masalah dalam membimbing siswa-siswa ini di level yang lebih tinggi.
Untuk level 7A~6A, siswa tidak perlu diminta untuk menulis. Pada level ini, disarankan kepada Pembimbing untuk mendorong siswa, terutama yang masih kecil, untuk berlatih memegang pensil dan menggunakannya mulai tahap ini. Bagi siswa yang sudah bisa menulis tetapi kemampuan menyebut bilangannya masih kurang, Pembimbing mungkin dapat mempertimbangkan untuk meminta siswa menggunakan pensil untuk menulis bilangan yang telah disebut pada kotak (kotak pemeriksaan). Kalau kita amati, ternyata siswa ini telah siap untuk belajar mandiri.


KUIS MULTIPLE INTELLIGENCE (MI)


Untuk bisa mengetahui dengan jelas mana kecerdasan Anda yang lebih dominan dan menjadi kekuatan Anda, jawablah pertanyaan kuis berikut ini. Kuis ini sangat berbeda tujuannya dengan tes IQ. Pada tes IQ, jika skor anda rendah, maka Anda dikatakan sebagai orang yang kurang cerdas. Dalam kuis MI ini, skor Anda tidak menunjukkan apakah Anda cerdas atau tidak cerdas. Skor yang Anda dapatkan lebih sebagai indikator mengenai jenis kecerdasan mana yang sering Anda gunakan dan mana yang masih perlu Anda asah atau tingkatkan. Dari beberapa jenis kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan Anda dan mana yang belum Anda gunakan secara maksimal? Dengan mengetahui bahwa Anda memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, Anda akan dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan Anda.
Lingkari nomor-nomor berikut yang sesuai dengan diri Anda. Kemudian hitung dan catat jumlah nomor yang Anda lingkari pada setiap jenis kecerdasan. Semakin banyak nomor yang Anda lingkari berarti kemampuan Anda pada jenis kecerdasan tersebut semakin besar.
Linguistik
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja: buku, majalah, surat kabar, dan bahkan label produk.
3. Anda dapat dengan mudah dan percaya diri mengekspresikan diri Anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya Anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda membumbui percakapan Anda dengan hal-hal menarik yang baru saja Anda baca atau anda dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang, bermain scrabble, atau bermain puzzle. Anda dapat mengerjakannya dengan sangat baik.
6. Anda memiliki perbendaharaan kata yang sangat baik sehingga orang kadang harus meminta Anda untuk menjelaskan arti kata yang Anda gunakan. Anda suka menggunakan kata yang tepat untuk setiap situasi.
7. Di sekolah Anda lebih menyukai pelajaran seperti bahasa Inggris, sejarah dan ilmu sosial. Anda menyadari pentingnya membangun perbendaharaan kata anak Anda.
8. Anda bisa menghadapi perdebatan atau argumentasi secara lisan, dan dapat memberikan penjelasan secara terarah dan jelas.
9. Anda senang 'berpikir dengan mengucapkan apa yang Anda pikirkan', menyelesaikan masalah dengan berbicara, menjelaskan solusi dan mengajukan pertanyaan.
10. Anda dapat dengan sangat mudah menyerap informasi hanya dengan mendengarkan radio, kaset, atau kuliah. Anda sangat mudah mengingat kata-kata.
Total=

Logika Matematika
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan secara mental (mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi, dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda dapat dengan mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup Anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menerapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan puzzle, atau sesuatu yang membutuhkan berpikir secara logis dan statis seperti permainan checker atau catur.
6. Anda cenderung mengenali kesalahan logika atas apa yang orang ucapkan atau lakukan.
7. Matematika dan fisika (science) merupakan sebagian dari mata pelajaran yang Anda sukai.
8. Anda akan dapat menemukan contoh khusus untuk mendukung suatu pandangan umum, dan senang menganalisis situasi dan argumentasi.
9. Anda melakukan suatu pendekatan sistematis, step-by-step, dalam memecahkan suatu masalah. Anda suka menemukan pola dan hubungan antara suatu objek atau angka.
10. Anda perlu menggolongkan, mengelompokkan, atau menghitung untuk bisa menghargai hubungan antara satu hal dengan hal lainnya.
Total=

Visual-spasial
1. Anda menghargai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memiliki citra rasa yang baik akan warna.
2. Anda cenderung melakukan pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda akan menulis dengan cepat saat Anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda dapat dengan mudah membaca peta atau melakukan navigasi. Anda memiliki kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6. Anda mampu membongkar sesuatu dan memasang kembali dengan baik. Anda dapat menyusun suatu peralatan dan mengikuti instruksi pemasangan dengan baik.
7. Di sekolah, Anda menyukai pelajaran seperti ilmu ukur ruang.
8. Anda sering menjelaskan apa yang ada dalam pikiran Anda dengan menggunakan diagram atau gambar, dan Anda dapat membaca diagram (chart) dengan mudah.
9. Anda dapat melihat (memvisualisasikan) suatu hal dari beberapa sudut pandang.
10. Anda suka membaca bahan bacaan yang dilengkapi dengan banyak gambar.
Total=


No comments:

Followers

Blog Archive